Jurnal Dunia - Seorang remaja 17 tahun tewas, setelah polisi Prancis , pada saat itu , menembak remaja itu saaat berusaha melarikan diri dari pemeriksaan lalu lintas di wilayah Nnaterre.
Kejadian ini memicu kemerahan , kecaman , dan pertanyaan publik mengenai pasukan keamana yang dengan bebas melakukan kekerasan .
Diketahui , remaja tersebut sedang mengemudikan mobil sewaan di pinggiran barat Paris , Nanterre , pada Selasa pagi , Namun , Polisi menghentikannya karena melanggar beberapa peraturan lalu lintas .
Sebuah video yang beredar di media sosial , menunjukkan dua petugas polisi mencoba menghentikan sebuah mobil berwarna kuning . Slah satunya menodongkan senjata ke arah pengemudi melalui jendela dan menembak dari jarak dekat saat remaja itu berusaha untuk kabur .
Mobil itu bergerak beberapa puluh meter kemudian menabrak , Layanan darurat mencoba menyadarkan dan menyelamatkan remaja pria itu di tempat kejadian.
Menteri Dalam Negri Prancis , Gerald Darmanin mengatakan kepada parlemen bahwa dua petugas polisi sedang diintograsi mengaku i bahwa gambar yang diposting di media sosial adalah benar . Dia juga mengimbau warga Prancis untuk tidak keluar rumah.
Sekitar 350 polisi dan petugas pramiliter dikerahkan , sebagian besar di Nanterre , untuk memadamkan bentrokan , yang berlanjut hingga dini hari rabu , kata kepala kepolisian paris Laurent Nunez . Laporan itu mengatakan 24 orang juga dithan , buntut dari bentrokan tersebut .
Mobilisasi ini akan di perpanjang selama diperlukan. Kita harus menghormati asas praduga tak bersalah , sambil menyerukan agar masyarakat tetap tenang.
