AGEN BOLA, Israel Adesanya menempuh jalan panjang untuk bisa mencapai posisinya saat ini sebagai raja kelas menengah UFC. Ia bahkan sempat menempa kekuatan di China hingga dijuluki 'Black Dragon'.
Adesanya yang baru belajar kick boxing di usia 18 tahun memutuskan pergi ke China di usia 21. Petarung asal Nigeria yang tinggal di Selandia Baru itu kemudian mengalami banyak kesulitan, mulai dari bahasa, homesick, dan menghadapi lawan-lawan yang lebih besar dan berpengalaman.
Namun ia berhasil memenangkan lima laga awal sebelum menerima kekalahan perdananya. Total Adesanya mencatat rekor 5-1 sebagai petinju dan 75-5 sebagai kick boxer.
"Hari-hari itu yang membentuk saya saat ini. Saya ada di China, merintis jalan. Saya sendirian dan berkata pada mereka, 'Biarkan saya bertarung, saya akan bertarung melawan siapapun yang kalian inginkan'," ucap Adesanya dikutip dari SCMP.
Perjuangan dan tekad kuat Adesanya lalu membuahkan hasil. Lewat proses panjang, namanya mulai dikenal luas.
"Butuh waktu untuk saya benar-benar beradaptasi, namun saya akhirnya berhasil dan memenangkan hati penggemar. Mereka menempatkan saya di hati dan mereka mulai memanggil saya 'Black Dragon' lalu saya mulai terus memenangkan pertandingan."
"Saya terus berada di sana, minggu ke minggu, bulan ke bulan. Saya belajar cara bertarung, cara memukul, cara merasakan kecewa dan upaya untuk bangkit," tutur Adesanya.
Adesanya terus berlaga di tiga arena, tinju, kick boxing, dan mixed martial arts hingga tahun 2015. Saat rekor MMA mulai mencolok, Adesanya mulai meninggalkan tinju dan kick boxing.
Adesanya masih berlaga di China untuk beberapa duel MMA yang dijalani sampai akhirnya ia direkrut UFC dan melakoni debut pada 2018. Debut di UFC ditandai kemenangan TKO atas Rob Wilkinson.
Adesanya hanya butuh enam pertarungan untuk jadi juara interim dan tujuh pertarungan untuk menggenggam sabuk juara dunia kelas menengah UFC. Semua itu dilakukan Adesanya hanya dalam kurun waktu dua tahun.
Namun Adesanya menegaskan perjalanan yang menempanya jadi juara UFC jauh sebelum itu, termasuk lewat puluhan duel yang ia lakoni di China.
"Saya banyak mendengar tentang laga pertama saya saat jadi rookie. Hal yang tidak disadari banyak orang adalah saya sudah melakukan hal ini sejak lama."
"Saya sudah melalui segalanya, di China, di manapun. Saya sudah mempersiapkan diri saya. Saya sudah bekerja keras dan tahu cara bereaksi ketika kalah, ketika kecewa," tutur Adesanya.
Setelah berhasil mempertahankan gelar melawan Yoel Romero, kini Adesanya dinanti oleh Paulo Costa pada ajang UFC 253, Minggu (27/9) siang WIB.
Adesanya, sang Naga Hitam, menghadapi ujian berat untuk mempertahankan kesempurnaannya di dunia MMA.