Tutorial

Mantan Menteri Kelautan Susi Merasa Selama Ini Tak Pernah Didengar Kasus Seperti ini

Mantan Menteri Kelautan Susi Merasa Selama Ini Tak Pernah Didengar Kasus Seperti ini

Jurnal Dunia ~Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku geram dengan keadaan pemerintahan sekarang terutama di bidang perikanan. Pasalnya, ia menilai saat ini pemegang kendali untuk mengurusi laut bukan orang yang tepat karena berasal dari orang-orang tambang.

Pernyataan Susi tersebut ia sampaikan di program acara Mata Najwa, Rabu (23/12/2020) ketika ditanya soal pandangannya terhadap laut Indonesia.

Sebagai mantan menteri, Susi merasa pendapat-pendapat yang selama ini ia suarakan tidak pernah didengar khususnya dalam polemik pengelolaan benih lobster.

"Yang pegang kuasa di masa pemerintah saat sekarang mayoritas adalah orang-orang tambang. Kalau orang tambang itu ya gali, keruk sebanyak-banyaknya hari ini supaya kena kita semua, jangan sisakan, nanti kita rugi,

"Kalau ikan dikelola seperti tambang ya habis. Tapi bodoh itu, masak sumber daya alam yang bisa diperbaharui dikelola dengan cara mengekstrasi, mengeksploitasi kaya tambang," sambungnya.

Dia menilai, selama kelautan diurus oleh orang tambang, maka mereka akan menganggap laut itu untuk ditambang. Hal inilah yang menurut Susi tidak sejalan dengan logikanya.

Sebelumnya, Susi merasa sangat gemas ketika melihat ada kebijakan jual beli bibit lobster yang bisa mengancam populasi biota laut tersebut.

Susi lantas mengenang pengalamannya ketika pada tahun 2000 an, lobster dapat ditemukan dengan mudah dengan jumlah yang luar biasa, namun sekarang sulit ditemukan.

"Kalau soal bibit lobster saya baru tahu setelah jadi menteri bahwa lobster itu hilang karena bibitnya diambilin. Makanya saya buat larangan, tapi sekarang diloss," imbuhnya.

Meski sudah 30 tahun berkecimpung di dunia perikanan, Susi mengaku baru mengetahui bahwa bibit lobster diperdagangkan.

Oleh karenanya, kebijakan yang dia ambil semata-mata demi kesejahteraan nelayan karena lobster merupakan biota yang memberi keuntungan lebih ketika sudah besar.

"Kasihan nelayan. Lobster itu yang bikin nelayan kaya, bukan bibitnya, lobster besarnya. Karena pengambilannya bisa berkelanjutan ya jadi saya ingin melakukan sesuatu untuk itu," tegasnya.


Share on Google Plus

About maxbet268