Tutorial

PBB: 178 Orang Tewas Akibat Ledakan di Lebanon, 30 Hilang

Dampak ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon

AGEN BOLA, Beirut - Korban tewas akibat ledakan dahsyat di Lebanon, pekan lalu, bertambah menjadi 178 orang. Sekitar 6 ribu orang mengalami luka-luka dan 30 orang lainnya dilaporkan masih hilang hingga kini.

Data itu disampaikan oleh badan urusan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam laporannya. Laporan tersebut juga menyebut bahwa ledakan dahsyat yang mengguncang pelabuhan Beirut pada 4 Agustus lalu, berdampak pada operasional enam rumah sakit (RS) dan memicu kerusakan terhadap lebih dari 20 klinik di sebagian wilayah Beirut.

"Penaksiran awal secara cepat dalam radius 15 kilometer dari pusat ledakan, telah mengungkapkan bahwa, dari 55 fasilitas medis, hanya separuhnya yang beroperasi secara penuh dan sekitar 40 persen mengalami kerusakan sedang hingga serius dan butuh perbaikan," demikian disampaikan dalam laporan PBB.

Masih belum diketahui pasti penyebab kebakaran yang menyulut nyaris 3 ribu ton amonium nitrat yang disimpan di salah satu gudang pelabuhan Beirut. Namun dokumen-dokumen yang muncul usai ledakan menunjukkan bahwa para pemimpin dan pejabat keamanan Lebanon menyadari bahaya bahan kimia yang disimpan di pelabuhan sebelum ledakan dahsyat terjadi.

Ledakan tersebut memicu kerusakan terhadap separuh wilayah ibu kota Beirut dan memaksa pemerintah Lebanon, terutama Perdana Menteri Hassan Diab, untuk mengundurkan diri.

Pada Kamis (13/8) waktu setempat, parlemen Lebanon yang menggelar rapat pertama usai ledakan, menyetujui penetapan status darurat di Beirut. Penetapan ini memberikan wewenang lebih luas terhadap militer Lebanon di tengah memuncaknya kemarahan rakyat dan ketidakjelasan politik.

Laporan PBB juga menyebut bahwa sekitar 120 sekolah, yang digunakan oleh 50 ribu siswa, mengalami kerusakan akibat ledakan itu. Kemudian lebih dari 1.000, dari nyaris 50 ribu unit permukiman warga, mengalami kerusakan parah. Lebih dari 170 ribu apartemen juga dilaporkan rusak akibat ledakan.

Sedikitnya 13 pengungsi, masih menurut laporan PBB, dengan dua di antaranya pengungsi Palestina masuk dalam daftar korban tewas.

Meskipun terjadi kerusakan besar terhadap silo -- tempat penyimpanan hasil pertanian -- di pelabuhan Beirut, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB menyatakan kekurangan pangan diperkirakan tidak akan terjadi.

Menurut PBB, pelabuhan Beirut masih beroperasi dengan kapasitas 30 persen dan pelabuhan Tripoli di Lebanon bagian utara beroperasi dengan kapasitas 70 persen. Hal ini memungkinkan pasokan pangan dan barang masih bisa masuk ke Lebanon. Program Pangan Dunia (WFP) mengirimkan pasokan tepung dan biji gandum untuk tiga bulan ke Lebanon.

Share on Google Plus

About maxbet268