Tutorial

Buntut Jenderal Qasem Soleimani Dibunuh, Iran Ingin Trump Ditangkap

Parade pasukan Quds yang membawa potret Qasem Soleimani.

AGEN BOLATeheran - Iran menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden AS Donald Trump, buntut pembunuhan Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

Krputusan itu dibuat oleh Ali Alghasi-Mehr, Jaksa Agung Teheran, seperti dilaporkan kantor berita semi-resmi Fars pada Senin (29/6/2020).

Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds, sayap elite di Garda Revolusi Iran, dibunuh oleh AS ketika berada di Baghdad, Irak, Januari lalu.

Dia tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, ketika kendaraan mereka diluluhlantakkan oleh rudal.

Dalam pernyataannya, Alghasi-Mehr menuding Trump dan 35 warga Iran lainnya bertanggung jawab atas kematian mayor jenderal yang dibunuh di usia 62 tahun itu.

Sang jaksa agung ibu kota Iran itu menjerat Presiden AS dan puluhan lainnya dengan dakwaan pembunuhan dan terorisme.

Dia mengklaim sudah meminta kepolisian internasional ( Interpol) untuk menerbitkan red notices untuk mempermudah penangkapan.

Red notices merupakan pemberitahuan tertinggi yang dikeluarkan oleh Interpol, dan dirilis terhadap individu yang dianggap target penting.

Meski begit, presiden 74 tahun tersebut diyakini akan lolos dari upaya itu. Interpol dipercaya tidak akan begitu saja menanggapi Teheran.

Sebabnya dalam panduan dalam organisasi penegakan hukum internasional itu, terdapat larangan mengambil permintaan yang sifatnya politis.

Qasem Soleimani dilabeli teroris oleh Gedung Putih, dengan dia dituding bertanggung jawab atas kematian ratusan pasukan AS di Irak.

Kematian sang komandan yang digadang menjadi suksesor Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei itu menimbulkan kemarahan dari sekutu Iran.

Teheran sendiri melakukan balasan beberapa hari berselang, di mana mereka menghujani dua pangkalan AS di Irak dengan rudal.

Share on Google Plus

About maxbet268