AGEN BOLA, Mantan juara dunia kelas ringan UFC Conor McGregor didatangi 100 orang yang marah usai menghina petarung asal Rusia Khabib Nurmagomedov.
McGregor membuat ulah saat mempromosikan produk wiski miliknya, Proper No. Twelve Irish, di Rusia. Petarung asal Republik Irlandia itu menghina tanah kelahiran Khabib, Dagestan, di sela tur promosi.
McGregor menganggap orang-orang Dagestan, termasuk Khabib, adalah pengecut. Komentar McGregor membuat banyak orang Dagestan di Rusia marah. Bahkan South Morning China Post melansir sekitar 100 orang Dagestan mendatangi Hotel Ritz Carlton tempat McGregor menginap di Moskow.
Sekitar 100 orang itu mendatangi Hotel Ritz Carlton untuk bertemu McGregor dan memberi petarung 31 tahun itu 'pelajaran' karena menghina Dagestan. Insiden itu membuat hotel tempat McGregor menginap harus mendapat penjagaan ketat.
McGregor juga sempat dilempar botol minuman ketika menjalani konferensi pers di Moskow. Sementara di salah satu konferensi pers McGregor dikonfrontasi satu orang dari Dagestan yang mengatakan, "Kenapa kamu selalu berkomentar buruk terhadap orang-orang kami?"
McGregor kemudian merespons, "Saya beritahu kenapa, karena perbuatan tidak hormat yang dilakukan orang-orang kalian jelang pertarungan [lawan Khabib]. Mereka menjual barang di toko dengan wajah saya."
Meski terus mendapat tekanan selama menjalani promosi di Moskow, McGregor tidak takut. Petarung berjuluk The Notorious itu bahkan berusaha kembali memanas-manasi masyarakat Dagestan saat menjalani latihan terbuka di Moskow
"Putar lagu kebangsaan Rusia. Apakah Dagestan punya lagu kebangsaan? Terpisah? Mainkan lagu kebangsaan Rusia. Saya tidak pernah mendengarkannya. Apakah kalian berpikir [orang-orang yang marah] ini adalah representasi [Rusia]," ucap McGregor.
McGregor tidak pernah naik octagon sejak dikalahkan Khabib pada UFC 229, Oktober 2018. Sementara Khabib dijadwalkan menghadapi Tony Ferguson pada awal 2020 setelah sukses mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan UFC dengan mengalahkan Dustin Poirier, 7 September 2019.
