AGEN BOLA, Surabaya - Kronologi penculikan dan pembunuhan terhadap
Bangkit Maknutu Dunirat diungkap polisi. Menurut polisi, korban diculik saat sedang menjalani training kerja di
Kota Surabaya pada Senin (14/10) dan bertemu salah satu tersangka
Rulin Rahayu Ningsih.
Saat bertemu korban itu lah, Rulin kemudian menghubungi suaminya Bambang Irawan bahwa korban sedang berada di kantornya karena sedang menjalani training kerja. Mendapati hal itu, Bambang kemudian meminta Rulin agar mengulur waktu sampai kedatangannya. Bambang datang bersama keempat temannya.
Setiba di lokasi pukul 16.30 WIB Bambang kemudian terlibat adu mulut dengan korban karena tidak mau diajak naik mobil. Karena korban menolak, kelima tersangka akhirnya memaksa korban masuk ke mobil.
Saat melintas di kawasan Ketintang, mobil yang ditumpangi korban dan para tersangka sempat menabrak kendaraan lain. Hal itu karena korban berusaha keluar dari mobil dengan melompat di Jalan Ketintang.
"Saat mau melarikan diri dengan melompat dari mobil, korban ini kemudian diteriaki maling dan dipukuli oleh para tersangka," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leo Simarmata, Jumat (18/10/2019).
"Agar tak melarikan diri lagi dengan melompat dari kendaraan, korban kemudian diikat tangannya dengan menggunakan tali id card training kerjanya" tambah mantan Kapolres Mojokerto itu.
Karena kendaraan yang ditumpangi sempat menabrak mobil lain, para pelaku diketahui kembali ke kantor Rulin. Karena harus menyelesaikan ganti rugi pemilik mobil yang ditabrak di Ketintang.
Setelah masalah ganti rugi selesai, korban dan para pelaku kemudian melanjutkan perjalanan dengan membawa korban. Di dalam mobil, para tersangka memukuli terus menerus korban.
Karena bingung, salah satu tersangka bernama M Imron yang saat ini masih DPO mengusulkan sebuah lokasi untuk mengeksekusi korban. Lokasi tersebut yakni di daerah Cangar, Batu Malang.
"Sampai di sana Salah satu pelaku menendang dan mendorong korban keluar dari kendaraan. Dan suaminya (Bambang Irawan) membenturkan kepala korban ke besi di jembatan tersebut. Kemudian korban ini didorong pelaku dari jembatan dengan ketinggian 50 meter," tutur Leo.
Menurut Leo pada saat di dorong ke bawah jembatan, korban diketahui masih hidup. Karena saat didorong, korban masih sempat berteriak.
"Pada saat didorong itu masih ada teriakan lalu terdengar suara 'aaahh' gitu kemudian disusul suara dentuman korban jatuh. Usai mendorong, para pelaku segera meninggalkan lokasi kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.
"Korban ini baru ditemukan keesokan harinya yakni hari Selasa (15/10). Dan istri dari korban pada hari yang sama yakni pada Selasa malam baru dilaporkan karena tidak pulang-pulang ke Malang," tandas Leo.
0 Komentar