Foto ini diambil dari video yang memperlihatkan Pendeta Alph Lukau membangkitkan seorang pria yang diyakini sudah meninggal dunia.
Pengelola pemakaman ini lantas mengugat pendeta menyusul viralnya video tersebut.
Sebelumnya beredar video yang memperlihatkan Pendeta Alph Lukau berteriak "bangkitlah" ke seorang pria yang terbaring di dalam peti mati.
Lantas setelah Lukau berteriak, pria di dalam peti mati itu terbangun.
Sorak sorai umat sang pendeta pun pecah melihat kejadian ini.
Berang mengetahui hal ini, pengelola pemakaman di Afrika Selatan mengatakan video ini hanya tipuan semata.
Bahkan aksi pendeta ini malah menjadi bahan olok-olokan masyarakat setempat.
"Tak ada yang namanya mujizat," demikian pernyataan Komisi untuk Promosi dan Perlindungan Budaya, Agama, dan Komunitas Linguistik (CRL Right Commission) Afrika Selatan.
"Semua ini hanya rekayasa untuk mendapatkan uang dari ketidakberdayaan warga," tambah lembaga resmi pemerintah Afrika Selatan itu.
Tiga perusahaan pengelola pemakaman kini mengambil langkah hukum karena menilai aksi ini merusak reputasi mereka.
Ketiganya ialah Kingdom Blue, Kings & Queens Funeral Service, dan Black Phoenix mengatakan, para perwakilan gereja telah menipu mereka.
Hal ini karena ada stiker Black Phoenix dan Kings & Queens Funeral Service milik pengelola pemakaman di salah satu mobil di dalam video yang seakan-akan peristiwa itu melibatkan mereka.
Sementara, peti jenazah yang digunakan disewa dari perusahaan pengelola pemakaman Kingdom Blue.
While Pastor Alph Lukau is busy talking, I encourage to concentrate on the mouth of the guy in the coffin then you will decide if he was dead or not.— Chief Erican (@EricanSA) February 25, 2019
Maybe this guy can bring back the like of Nelson Mandela, Hector Peterson, Hugh Masekela, Steve Biko, OR Tambo and others. pic.twitter.com/lFoNsM0grO
Sementara itu gereja Alleluia Ministries International pimpinan pendeta Lukau belum memberikan komentar.
Namun, situs berita The Sowetan mengabarkan sejak adanya gugatan ini ,Pendeta Lukau mencoba menepis klaim "membangkitkan orang mati" itu.
Gereja itu mengatakan, pria dalam peti jenazah sebenarnya "sudah hidup kembali" saat dibawa ke Kramerville, lokasi gereja Pendeta Lukau.
"Pendeta Lukau hanya melengkapi keajaiban yang sudah terlebih dulu dilakukan Tuhan," demikian Alleluia Ministries.
Video aksi Pendeta Lukau itu memicu perdebatan di Afrika Selatan soal keberadaan pendeta palsu dan aksi ini banyak dikecam berbagai kelompok agama.