Tutorial

Aktivitas Kembali Meningkat, Gunung Anak Krakatau Terjadi Gempa Letusan Sebanyak 27 Kali

Aktivitas Erupsi gunung anak krakatau terlihat dari KRI Torani 860 di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis (27/12/2018). Petugas pos pengamatan anak gunung Krakatau mencatat ada sembilan kali letusan dalam satu menit, jumlah ini menurun dibandingkan hari sebelumnya yang terjadi letusan 14 kali per menit.

AGEN BOLAKalianda - Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau kembali bergeliat.

Dari data Vulcanic Activity Report (VAR) Badan Geologi, PVMBG Kementerian ESDM Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, sejak pukul 06.00 sampai 18.00 WIB teramati adanya 27 kali gempa letusan dengan amplitudo 18-32 mm dan durasi 35-51 detik pada Selasa (1/1/2019).

Juga teramati adanya gempa tremor menerus (microtremor) dengan amplitude 1-15 mm (dominan 8 mm).

Ada asap berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi mencapai 200 sampai 1.500 meter.

“Untuk status Gunung Anak Krakatau masih pada level III Siaga. Pengunjung dan nelayan dilarang mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius jarak 5 kilometer,” terang Suwarno, petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Selasa, 1 Januari 2019.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang teramati dari pesisir Desa Kunjir dan Desa Way Muli menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang datang.

Sebagian masyarakat terlihat mengabadikan aktivitas Gunung Anak Krakatau yang menyemburkan asap dengan menggunakan kamera ponsel.

“Kemarin aktivitasnya agak tenang. Tapi hari ini kembali terlihat adanya asap dari kawah yang membumbung tinggi,” kata Asep, relawan di Desa Way Muli.

Pascaerupsi pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu, dan dikuti dengan peningkatan aktivitas letusan dan semburan material selama empat hari, Gunung Anak Krakatau mengalami perubahan fisik.

Ketinggian gunung api yang mulai muncul ke permukaan laut pada tahun 1927 silam itu hilang dua pertiga.

Ketinggian Gunung Anak Krakatau yang semula mencapai 338 meter dari permukaan laut, kini menjadi 110 meter.

Gunung api yang kembali muncul dari sisa kaldera induknya yang meletus dasyat pada tahun 1883 silam ini sudah meningkat aktivitasnya sejak Juni 2018 lalu.

Gunung Anak Krakatau sebelumnya juga sempat mengalami peningkatan aktivias dan mengeluarkan letusan yang cukup besar pada tahun 2012 silam.


Share on Google Plus

About maxbet268