Tutorial

Kabasarnas: Flight Data Recorder, Kemungkinan Besar Bagian Black Box Yang Ditemukan

Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama 4 orang tim investigasi National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat dan pihak perusahaan Boeing 737 Max8 saat mendatangi dermaga JICT2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018). Kedatanga mereka untuk mengambil sampel serpihan pesawat Lion Air JT 610 untuk dilakukan investigasi.

AGEN BOLAJakarta - Kemungkinan perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR) adalah bagian black box (kotak hitam) pesawat Lion Air PK-LQP yang ditemukan di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (1/11/2018).

Hal itu terungkap saat Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi menyerahkan bagian black box yang ditemukan kepada investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di KR Baruna 01, Kamis (1/11/2018).

Mengutip Wikipedia, black box adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi - umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) dalam pesawat terbang.

"Ini kemungkinan besar flight data recorder. Sedangkan cockpit voice recorder, itu yang masih kita cari," ujar investigator KNKT usai sesaat penyerahan bagian dari black box tersebut.

Kabasarnas menjelaskan, FDR itu berisi diantaranya tentang kecepatan dan ketinggian pesawat.

Sedangkan cockpit voice recorder, Kabasarnas menjelaskan, isinya adalah percakapan antara pilot dengan petugas AirNav di ATC, dan pilot dengan kopilot di atas pesawat.

"Voice rekorder itu setiap percakapan, apa yang diomongkan antara pilot dengan ATC, antara Pilot dengan kopilot, itu nanti," jelas Kabasarnas.

Untuk itu Kabasarnas tetap memohon doa dari segenap masyarakat agar CVR bisa segera ditemukan.

Sebelumnya, Marsekal Madya Muhammad Syaugi menyakini bagian lain dari black box yang belum ditemukan masih berada di sekitar lokasi penemuan.

"Apakah itu cockpit voice recorder, atau flight data recorder, KNKT yang akan menerangkan," tegas Kabasarnas.

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, 16 ahli dari Amerika Serikat memberikan asistensi kepada tim KNKT dalam mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

"Jadi pabrikan pesawat otoriti dari negara sama KNKT-nya Amerika mereka wajib membantu investigasi. Jadi mereka dalam hal ini membantu untuk KNKT melakukan investigasi," ujar Soerjanto di JITC 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018).

Ia mengatakan, tim dari Amerika ini terdiri dari pihak Boeing dan The National Transportation Safety Committee (NTSC)

"Untuk semua data pesawat yang dari pabrikan nanti melewati NTSC, nanti kita bisa minta data apa pun yang kami minta berkaitan dengan penyelidikan pesawat itu," kata dia.

Berdasarkan pantauan, tim dari Amerika telah tiba di JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Mereka menuju tenda Basarnas dan melakukan koordinasi. Setelah itu, mereka menuju tepi laut dan kembali melakukan koordinasi.

Kedatangan tim dari Amerika ini menyusul ditemukannya salah satu black box pesawat Lion Air. Pencarian black box ini dilakukan sejak Senin.

Pada hari Rabu, tanda-tanda keberadaan black box mulai terdeteksi.

Hal ini dideteksi dari pantauan empat sektor berdasarkan koordinat lokasi black box yang telah ditemukan. Dari empat sektor yang telah dipantau, tiga kapal mendeteksi obyek di dasar laut yang ternyata bukan bagian dari bodi pesawat.

Pada sektor keempat, petugas melihat serihan sepihan dari Lion Air. Setelah itu, petugas menurunkan robot untuk keperluan bawah air atau ROV untuk memastikan petunjuk tersebut. Selanjutnya black box ini akan dibawa ke Kantor KNKT.


Share on Google Plus

About maxbet268