Ticker

20/recent/ticker-posts

Usai Dapat Kabar Pesawat Lion Air Jatuh, Ayah Pilot Bhavye Suneja Berusaha Menahan Tangis

Bhavye Suneja, Pilot Lion Air JT610 yang dikabarkan jatuh di perairan Jawa Barat, Senin (29/10/2018

AGEN BOLAAyah pilot Bhavye Suneja merasakan duka mendalam hingga berusaha menahan tangis setelah mendengar kabar pesawat Lion Air jatuh.

Tragedi pesawat Lion Air jatuh menjadi duka mendalam bagi keluarga terutama ayah pilot Bhavye Suneja yang sampai menahas tangis usai mendapat kabar tersebut.

Setelah mendengar kabar pesawat Lion Air jatuh, ayah pilot Bhavye Suneja berusaha tabah dan menahan tangis ketika menemui orang-orang.

Keluarga Bhavye Suneja sangat menunggu kedatangannya ke rumah untuk festival tahunan Diwali.

Diwali adalah sebuah festival cahaya yang melambangkan kemenangan hal baik atas hal buruk dan lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan dan harapan.

Tahun ini, festival Diwali jatuh pada tanggal 7 November.

Penantian keluarga Bhavye Suneja harus berakhir tragis pada Senin (29/10/2018) karena sosok yang ditunggu-tunggu telah menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610.

Bhavye Suneja (31) merupakan pilot asal India yang menerbangkan pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).

Pesawat tersebut terbang dengan rute Cengkareng-Pangkal Pinang dan berangkat dari bandara Soekarno Hatta pukul 06.20 WIB.

Waktu yang dibutuhkan pesawat tersebut untuk tiba di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang yaitu sekitar 70 menit.

Tapi 13 menit setelah lepas landas, pesawat dikabarkan hilang kontak.

Pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Pesawat ini mengangkut 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi.

Selain itu, di dalam pesawat ini juga terdapat 8 kru pesawat yaitu pilot Bhavye Suneja, co-pilot Harvino, awak kabin Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.

Pilot Bhavye Suneja sendiri sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam.

Sedangkan co-pilot Harvino memiliki jam terbang lebih dari 5.000 jam.

Ketika kabar duka sampai di kampung halaman sang pilot, India, keluarga sulit untuk menerima kenyataan tersebut.

Mereka sulit untuk menerima kenyataan bahwa pesawat yang diterbangkan oleh Bhavye Suneja mengalami kecelakaan.

Ibu Bhavye Suneja, Sangeeta Suneja, menangis begitu mendengar kabar ini.

Dia meminta awak media yang berkumpul di luar kediamannya di perumahan Mayur Vihar untuk berdoa.

The New Indian Express, tetangga menyebutk sosok Bhavye Suneja sebagai 'anak yang manis.'

Mereka menjadi saksi pertumbuhan sang pilot dari masa kecil hingga dewasa.

"Anakku teman sekolah Bhavye.

Hari ini, dia menghubungiku dari Dubai untuk mengatakan bahwa Bhavye meninggal dan mengungkapkan keterkejutannya," kata P. K. Sinha, tetangga keluarga Bhavye Suneja.

Dia menambahkan, "Ayah Bahvye berusaha keras menunjukkan ketabahannya di depan orang dan tidak menangis.

Tapi kita tahu apa yang dia rasakan."

P. K. Sinha mengatakan bahwa Bhavye Suneja selalu pulang ke India untuk merayakan Diwali setiap tahunnya.

Tapi sepertinya tidak untuk tahun ini.

Menurut keterangan tetangga sang pilot di India, Bhavye Suneja rencananya akan pulang pada 5 November 2018 untuk merayakan Diwali.

Seorang teman Sangeeta Suneja yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa saudara Bhavye Suneja menyangkal kematian sang pilot.

Dia mengungkapkan bahwa keluarga Bhavye Suneja masih berharap dia bisa selamat dan kembali kepada mereka.

"Ibunya sedang berangkat bekerja saat mereka mendengar kabar pesawat jatuh di televisi.

Sejak saat itu, mereka masih berharap jika Bhavye baik-baik saja," tutur Anil Gupta, tetangga keluarga Bhavye Suneja di India.

Bhavye Suneja sudah bekerja untuk Lion Air sejak Maret 2011.

Sementara itu, pihak Kedutaan Besar India di Jakarta telah mengkonfirmasi jika Bhavye Suneja meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat tersebut.


Posting Komentar

0 Komentar

Recent Posts

Recent comments