Pendiri kelompok usaha raksasa Alibaba, Jack Ma, ditetapkan oleh Forbes Media sebagai orang paling kaya di China.
Forbes mencatat total harta kekayaan terakhir Jack Ma, yakni senilai USD 38,7 miliar atau setara Rp 570 triliun.
Kehadiran Jack Ma sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap pesta olahraga terbesar kedua di dunia ini.
Perusahan yang dia temukan itu juga memiliki peranan penting dalam Asian Games.
Alisports, anak perusahaan Alibaba, turut membawa turnamen e-sports ke Asian Games 2018 di Jakarta.
Siapa sebenarnya sosok Jack Ma?
Pria asal Tiongkok ini merupakan founder perusahaan raksasa di dunia e-commerce.
Jack Ma, bernama asli Ma Yun.
Kesuksesan perusahaannya, Alibaba, telah menahtakannya sebagai orang terkaya di negeri Tirai Bambu dengan pendapatan lebih dari Rp 570 triliun.
Kesuksesan pria yang kini telah berusia setengah abad itu pastinya tidak semudah yang dibayangkan.
Pengorbanan dan jatuh bangun tentu pernah ia rasakan. Apalagi saat Alibaba berdiri, China tengah dilanda krisis.
Jack Ma yang berasal dari keluarga musisi dan pencerita di Hangzhou, Tiongkok, pernah hidup pahit di masa Revolusi Kebudayaan dan mengalami berbagai kegagalan.
Namun Jack Ma bangkit, membangun situs Alibaba, dan kini menjadi orang terkaya kedua di negerinya.
Namun jauh sebelum itu saat memasuki sekolah, sejak SD sampai SMA, Jack perlu berkali-kali tes karena tidak hebat secara akademis.
Jack Ma pernah gagal masuk universitas ternama, ia kuliah setara program D-3 di Sastra Inggris Hangzhou Normal University, lulus tahun 1988.
Selain itu ketika KFC membuka cabang di Hangzhou, Jack melamar. Dari 24 pelamar, hanya dia yang gagal.
Bukan itu saja, Jack Ma pernah juga kandas masuk menjadi polisi.
Bagi Jack Ma, kegagalan menjadi bagian perjalanan hidupnya.
Dalam perjalanan awal hidupnya, ia pernah bekerja di Kementerian Luar Negeri. Tapi karena bukan tipe pegawai negeri dengan birokrasi berbelit-belit, ia pun memutuskan untuk mundur dari pemerintahan.
Pada 1999, bersama rekannya, Jack Ma mulai merintis situs bernama Alibaba, yang mempertemukan pembeli dan penjual produk di seluruh dunia.
Inspirasinya saat itu adalah situs Amazon.
Lebih lanjut terinspirasi situs lelang e-Bay, ia kemudian mendirikan Taobao.
Bukan itu saja, ia pun terinspirasi dari Google untuk menciptakan mesin pencari berbahasa Mandarin dan berkembang luar biasa raksasanya seperti sekarang ini.
Jack Ma pun tercatat mampu menumbangkan tradisi dan membangun Alibaba hingga menjadi raksasa, yang memecahkan rekor dunia sebagai penawaran saham publik terbesar di dunia saat IPO Alibaba berlangsung di New York di tahun 2014.
Perusahan Jack Ma juga memiliki peranan penting dalam Asian Games.
Alisports, anak perusahaan Alibaba, turut membawa turnamen e-sports ke Asian Games 2018 di Jakarta.
"OCA selalu berkomitmen pada pengembangan dan peningkatan olahraga virtual di Asia. Lami menghargai konsep Alisports, yang akan membantu kami dengan kekuatan dan pengalaman mereka di bidang esports," kata presiden Dewan Olympic Asia (OCA) Ahmad Fahad Al-Sabah.
Games yang didukung Alisports dalam perhelatan ini, termasuk League of Legends, Hearthstone, Starcraft II, Pro Evolution Soccer, Clash Royale dan Arena of Valor.
Selain itu, kota Hangzhou, China akan menjadi tuan rumah di Asian Games 2022 mendatang.
(Reuters/AP/Buku Jack Ma & Alibaba)
Biodata:
Lahir : Hangzhou, 10 September 1964
Isteri : Zhang Ying,
Anak : satu putra dan satu putri
Pendidikan: Hangzhou Normal University (lulus 1988); Cheung Kong Graduate School of Business, Beijing (2006)
Pekerjaan: Pengusaha, salah satu pendiri dan pemimpin Alibaba Group
Jumlah kekayaan: USD 38,7 miliar atau setara Rp 570 triliun
Hobi: Taici dan membaca novel kungfu
