IBCBET - Setelah melakukan Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan oleh KPK terhadap pejabat BPK yang dinilai menerima suap, akhirnya ditetapkan salah satu pejabat BPK sebagai tersangka kasus suap.
Rochmadi Saptogiri (RS), Auditor Utama Keuangan Negara (AKN) III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang ditangkap KPK pada Jumat (26/5/2017) resmi ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dari Sugito, Irjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Rochmadi dan dua auditor BPK lainnya menerima uang sebesar Rp 40 juta dari total komitmen Rp 240 juta dari Irjen Kemendes agar mendapat status wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK.
Berita ditangkapnya pejabat BPK dan dtetapkan sebagai tersangka oleh KPK mau tidak mau harus dikait-kaitkan dengan kasus Sumber Waras. BPK menuduh Ahok merugikan negara terkait pembangunan RS Sumber Waras. Ahok sudah menjelaskn bahwa audit yang dilakukan oleh KPK keliru karena perbedaan NJOP. KPK juga tidak menemukan unsur pidana dalam pembangunan RS Sumber Waras. Sayangnya, BPK tetap kukuh menyatakan bahwa Ahok merugikan negara.
Sosok Rochamadi Saptogiri yang telah ditetapkan sebegai tersangka mendadak fenomenal. Banyak yang ingin mengetahui siapa sebenarnya sosok Rochamadi Saptogiri. Banyak yang pensaran apakah dia termasuk diantara pejabat BPK yang menuduh Ahok korupsi pembangunan RS Sumber Waras atau bukan.
Rochmadi namanya terbilang cemerlang di BPK. Ia pernah menempati beberapa posisi strategis.
Ia pernah menjabat sebagai Kepala BPK RI perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) sejak 15 Agustus 2011 hingga 2013.
Kemudian menjabat Kepala Biro TI BPK pada tahun 2013-2014.
Dan sejak 2014 hingga sekarang, Rochmadi masih menjabat Auditor Utama Keuangan Negara (AKN) III.
Selain itu, Rochmadi seperti dikutip dari situs resmi BPK RI, pada tanggal 29 November 2016 dikukuhkan sebagai bagian Dewan Pengurus KORPRI BPK Masa Bakti 2016-2021.
Ia juga menjabat Ketua Dewan Pengurus KORPRI BPK.
Rochmadi disebut-sebut sebagai auditor yang turut mengaudit investigasi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber waras yang dibeli Pemprov DKI Jakarta dengan kerugian Rp 119 miliar.
Benarkah RS merupakan bagian tim atau justru koordinator dalam melakukan audit investigasi kasus Rumah Sakit Sumber Waras? Sejauh ini, baru beredar di media sosial yang santer menyebutkan kalau RS menjadi bagian dari audit investigasi tersebut.
“Ini salah auditor BPK yang tertangkap tangan oleh KPK. Salah satu yg memfitnah Ahok dalam kasus Sumber Waras,” tulis akun Twitter #NO2ISIS @TolakBigotRI. Nama terpampang auditor BPK, bergelar doktor; Dr Rochmadi Saptogiri SE MM Ak.
Akun Twitter tersebut mengunggah sebuah screenshoot foto dan biodata jejak pendidikan dan karier RS.
Pada postingan tersebut juga menuai banyak respons netizen lainnya yang berisi hujatan.
Banyak yang menyayangkan titel pendidikan tinggi, karier cemerlang dan penghasilan yang besar namun kena OTT KPK.
“Org2 yg pernah menuduh & mendzolimin p’ Ahok bertubi2 akhirnya semua tuduhan tsb berbalik ke diri mereka & akan masuk penjara!!,” respon akun #RIPHukumInd @joice_marpaung.
Sampai saat ini memang belum ada kabar resmi terkait hubungan Rochmadi Saptogiri dengan Ahok dan RS Sumber Waras. Cuitan di twitter bahwa Rochmadi Saptogiri adalah orang yang memfitnah Ahok korupsi pembangunan RS Sumber Waras bisa jadi benar, namun bisa jadi salah.
Jika cuitan di twitter itu keliru, saya yakin orang yang menuliskan cuitan tersebut sedang tersulut emosinya dan sedang mencoba menjelaskan kepada khalayak bahwa Ahok adalah orang yang jujur dan bersih. Dalam kasus pembangunan RS Sumber Waras, Ahok adalah sosok yang difitnah oleh pejabat BPK.
Namun, kemungkinan bahwa Rochmadi Saptogiri tidak tahu menahu persoalan RS Sumber Waras sangat kecil. Sebagai pejabat BPK, hampir mustahil jika Rochmadi Saptogiri tidak tahu persoalan itu. Sangat mungkin jika Rochmadi Saptogiri ikut terlibat dalam audit RS Sumber Waras. Bisa jadi juga Rochmadi Saptogiri adalah salah satu pejabat BPK yang memfinah Ahok dipenjara.
Dengan prestasi yang cemerlang, sangat disayangkan jika Rochmadi Saptogiri justru menistakan dirinya sendiri dengan terlibat suap. Hal yang membuat miris, BPK adalah badan yang bertugas bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. Sangat disayangkan ketika pejabat BPK sendiri justru terlibat suap.
Created By : Silvi19891128
Sumber : Seword
0 Komentar