Tiga Tersangka Pembobol e-Dagang di Bekuk Polisi

Majalah Online | Berita Nasional | Berita Olahraga | Prediksi Bola | Hasil Pertandingan | Highlight

Majalah Online - Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Polri (Dirtipidsiber Bareskrim) membekuk tiga orang pembobol situs komersial (e-commerce/e-dagang). Ketiga tersangka, yakni MKU, AI, dan MTN diciduk di wilayah Kalimantan Timur usai membobol Tiket.com, situs penjualan tiket transportasi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto menyebut bahwa pengungkapan kasus ini dilakukan setelah Dirtipidsiber Bareskrim menerima laporan dari pemilik situs Tiket.com terkait upaya pembobolan selama satu bulan terakhir.

"Mereka masuk kepada penjualannya, sehingga mereka menjual tiket itu. Dari penjualan itu bisa mengambil uangnya sampai Rp1 miliar lebih," ujarnya di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan..

Selain membobol situs Tiket.com, pelaku juga pernah membobol sekitar 400 situs komersial lainnya, seperti ojek daring (online). Bahkan, pelaku juga pernah membobol situs milik pemerintah daerah, kementerian, dan Polri.

Rikwanto mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ketiganya berperan sebagai oknum meneruskan hasil pembobolan situs hingga mendapat keuntungan.

"Hasil pemeriksaan, mereka sindikat pembobol situs-situs. Kami lakukan pencarian hacker (peretas) yang membuat situs-situs itu dibobol," imbuh dia.

Dari hasil penangkapan, polisi menyita sejumlah alat bukti berupa buku tabungan. Bukan hanya itu, menurut pengakuan ketiga pelaku, uang hasil membobol situs itu mereka gunakan untuk membeli rumah dan merenovasi rumah.

Rikwanto menyebutkan, motif pembobolan itu hanya sebatas faktor ekonomi. Namun, ada juga situs yang dibobol lantaran ingin pamer kemampuan.

Akibat perbuatannya, ketiga pelaku dijerat Pasal 46 ayat 1, 2, 3, Pasal 30 ayat 1,2,3 dan Pasal 51 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Meski telah menangkap tiga tersangka, hingga kini, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya tersebut mengaku, penyidik masih memburu otak dari pembobolan situs komersial yang berinisial SH.

Dia bilang, SH diduga sebagai pihak yang menerima aliran dana dari hasil pembobolan berbagai situs komersial. SH juga diduga sebagai oknum yang menerima uang hasil pembobolan situs komersial paling banyak.

"Separuh untuk pembobolnya, separuh meneruskan pintu yang terbuka," pungkasnya.