Tutorial

Pakar Prancis: Bahan Kimia Berbahaya Masih Ada di Pelabuhan Lebanon

Pakar bahan kimia asal Prancis berupaya memeriksa kontainer yang berisi bahan kimia berbahaya di area pelabuhan Beirut yang dilanda ledakan dahsyat pekan lalu

AGEN BOLA, Beirut - Para pakar bahan kimia dan petugas pemadam kebakaran berupaya mengamankan sedikitnya 20 kontainer berisi bahan kimia berbahaya di pelabuhan Beirut, Lebanon, yang luluh lantak akibat ledakan dahsyat pekan lalu. Upaya pengamanan dilakukan setelah ditemukan salah satu kontainer yang mengalami kebocoran.

Pakar bahan kimia asal Prancis, Lt Anthony, menuturkan bahwa beberapa kontainer di area pelabuhan Beirut mengalami kerusakan, beberapa berlubang, akibat ledakan dahsyat yang mengguncang pada 4 Agustus lalu.

Lt Anthony tidak menyebut nama lengkapnya karena tidak diizinkan menurut kebijakan pemerintah. Pakar kimia asal Prancis dan Italia dikerahkan ke Lebanon sebagai bagian dari upaya untuk membantu otoritas Lebanon dalam mencari korban hilang, merawat korban luka dan membersihkan lokasi ledakan.

Dituturkan Anthony bahwa para pakar bahan kimia asal Prancis dan Italia masih terus bekerja di tengah reruntuhan pelabuhan Beirut. Sejauh ini, sebut Anthony, ada lebih dari 20 kontainer berisi bahan kimia berbahaya yang telah teridentifikasi oleh tim tersebut.

"Kami mencatat adanya kontainer-kontainer dengan simbol kimia berbahaya. Dan kemudian mencatat bahwa salah satu kontainer mengalami kebocoran," tutur Anthony kepada Associated Press.

Lebih lanjut, Anthony menyatakan bahwa para pakar asing bekerja bersama petugas pemadam kebakaran Lebanon dalam mengamankan kontainer-kontainer yang dimaksud dan menganalisis isinya. "Kami perlu untuk membersihkan semuanya dan menempatkan semuanya dalam keamanan," sebutnya.

Anthony tidak menyebut lebih lanjut jenis bahan kimia yang ada di dalam kontainer itu. Otoritas Lebanon belum memberikan komentar soal potensi risiko bahan kimia di pelabuhan Beirut.

"Ada juga cairan mudah terbakar lainnya di dalam kontainer-kontainer lainnya, ada juga baterai-baterai, atau jenis produk lain yang bisa meningkatkan risiko potensi ledakan," ucapnya, menjelaskan sejumlah kontainer berukuran besar yang terlempar akibat ledakan dahsyat pekan lalu.

Tidak jelas apakah ada kontainer lainnya yang juga berpotensi memberikan bahaya di zona lainnya di area pelabuhan. Menurut Anthony, para pakar Prancis dan Italia ditugaskan ke zona spesifik untuk memeriksa dan mengamankan area tertentu.

Ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut pekan lalu diyakini dipicu oleh kebakaran yang melanda gudang yang digunakan untuk menyimpan 2.750 ton amonium nitrat. Material itu diketahui telah disimpan di salah satu gudang pelabuhan di Beirut sejak tahun 2013, dengan pengamanan minim.

Ledakan itu memicu kerusakan hebat terhadap separuh kota Beirut. Sedikitnya 163 orang tewas dan lebih dari 6 ribu orang hilang, dengan sekitar 6 ribu gedung hancur.

Share on Google Plus

About maxbet268